blog Market Intelligence /marketintelligence/en/news-insights/blog/standar-baru-penilaian-pembiayaan-proyek-oleh-bank content esgSubNav

In This List
Case Study

Standar Baru Penilaian Pembiayaan Proyek oleh Bank

Blog

Investment Banking Essentials: July 24

Blog

Banking Essentials Newsletter: July 24th Edition

Blog

Banking Essentials Newsletter: July 10th Edition

Blog

Enabling Growth in the EMEA Loan Market


Standar Baru Penilaian Pembiayaan Proyek oleh Bank

Highlights

Pembiayaan proyek mulai menjadi bagian yang besar dari saldo pinjaman bank. Tim manajemen portofolio ingin meningkatkan kemampuannya dengan solusi khusus kelas aset yang dapat membantu anggota tim mengidentifikasi kemungkinan risiko kredit, menimbang harga pinjaman, dan menentukan tingkat penanggulangan kerugian pinjaman yang tepat.

Kebutuhan mendesak untuk investasi skala besar di bidang infrastruktur dalam berbagai spektrum industri yang luas muncul di seluruh dunia. Infrastruktur dapat memainkan peran kunci dalam merevitalisasi ekonomi global dengan menghasilkan pendapatan jangka pendek dan pertumbuhan jangka panjang, sembari membantu keberlanjutan lingkungan.[1] Bank terkemuka di Thailand ini menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek besar di seluruh Asia dalam berbagai bidang, termasuk industri terbarukan, petrokimia, dan infrastruktur. Pembiayaan proyek telah menjadi bagian yang semakin besar dari portofolio pinjaman bank, yang mendapatkan perhatian lebih dari manajemen dan kepatuhan. Tim manajemen portofolio bank merasa perlu meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi tingkat risiko yang terkait dengan setiap proyek, terutama mengingat kompleksitas yang melekat pada kelas aset dan kebutuhan akan analisis kualitatif yang sebagian besar unik untuk setiap transaksi.

Poin-Poin Permasalahan

Tim manajemen portofolio perlu memperkirakan kelayakan kredit dari berbagai transaksi pembiayaan proyek untuk mengevaluasi potensi risiko bagi bank, membantu penetapan harga pinjaman, dan menentukan penyediaan modal yang sesuai dengan ketentuan peraturan. Tim tersebut kekurangan data default internal yang ekstensif untuk pembangunan model statistik yang dapat dikalibrasi dan divalidasi dengan menyeluruh. Oleh sebab itu, tim perlu mengidentifikasi perusahaan yang dapat menyediakan:

  • Solusi khusus pembiayaan proyek untuk menangani karakteristik unik kelas aset ini.
  • Metodologi yang baik untuk menghitung probabilitas default (PD) untuk melengkapi analisis arus kas.
  • Kemampuan untuk menilai kerugian yang disebabkan oleh default (LGD) untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam penetapan harga dan mitigasi risiko.
  • Kemampuan untuk mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), serta faktor kredit tradisional.

 

Tim manajemen portofolio bertemu dengan S&P Global Market Intelligence ("Market Intelligence") untuk membahas kemampuan perusahaan.

Solusi

Market Intelligence membahas solusi pembiayaan proyeknya yang menyediakan kerangka kerja umum untuk analisis transaksi, terlepas dari industri atau sektor tempat mereka beroperasi, dengan penggunaan kriteria penilaian utang pembiayaan proyek yang disusun dengan baik. Solusi ini terdiri dari Kartu Skor PD dan LGD yang menyatukan metodologi yang divalidasi secara statistik, faktor risiko kuantitatif dan kualitatif, dan tolok ukur pasar guna membangun kerangka penilaian tunggal yang kuat.  Kartu Skor PD Pembiayaan Proyek disempurnakan untuk menyertakan visualisasi analisis ESG, yang merupakan bagian dari pendekatan holistik untuk menilai risiko kredit. Jika digabungkan, kemampuan ini akan membantu tim manajemen portofolio untuk:

Mengevaluasi PD untuk transaksi yang berbeda. Kartu Skor PD Pembiayaan Proyek menghasilkan skor kredit yang dirancang agar selaras secara luas dengan peringkat kredit oleh S&P Global Ratings.[2]  Hasil dikalibrasi menjadi PD menggunakan data dari database default milik S&P Global Ratings, diakumulasikan sejak 1981. Alat berbasis Excel® ini memanfaatkan campuran pertanyaan kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk kotak centang untuk mengidentifikasi risiko utama. Alat ini bersifat transparan, mencantumkan logika yang mendasarinya, termasuk bobot. Sejalan dengan kriteria pembiayaan proyek S&P Global Ratings, alat ini secara eksplisit memisahkan risiko konstruksi dari risiko operasi untuk mengamati kualitas kredit sebuah proyek selama periode terlemahnya, sampai kewajiban tersebut dibayarkan melalui arus kas proyek.

Menentukan kerugian actual. Kartu Skor LGD Pembiayaan Proyek dirancang untuk memperkirakan potensi kerugian yang dialami oleh pihak yang bersangkutan, dengan asumsi proyek tersebut mengalami default. Kartu Skor menghasilkan perkiraan poin kehilangan, mengamati bahkan perubahan terkecil dalam nilai input, yang sangat penting dalam tahap bukti konsep (PoC) proyek di mana analisis sensitivitas adalah kuncinya. Kartu skor dilengkapi dengan wawasan unik yang bersumber dari Studi Default dan Pemulihan Pembiayaan Proyek Global Tahunan yang diterbitkan oleh Market Intelligence,[3]  serta penelitian dan kriteria yang relevan yang diterbitkan oleh S&P Global Ratings. Perkiraan poin LGD dapat dipetakan ke skala peringkat pemulihan diskret apa pun, dan perkiraan LGD rata-rata untuk sebagian besar portofolio jauh di bawah 45%. 

Menilai faktor-faktor ESG. Kartu Skor PD Pembiayaan Proyek disempurnakan untuk menyertakan visualisasi analisis ESG, memungkinkan dampak faktor-faktor ESG untuk dipertimbangkan dalam analisis risiko kredit secara transparan dan terstruktur. Kartu skor ini mengadopsi pendekatan holistik, sambil bekerja melalui proses penilaian kredit reguler. Untuk masing-masing dari tiga dimensi ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola), faktor risiko kredit ESG ditentukan, yang merupakan faktor yang memengaruhi kapasitas dan kesediaan obligor untuk memenuhi komitmen finansialnya dan yang dapat memiliki dampak kredit negatif atau positif. Faktor-faktor ESG dapat dipertimbangkan di beberapa area dalam kerangka kerja Kartu Skor.

Keunggulan Utama

Tim manajemen portofolio melihat banyak keunggulan dalam menggunakan Kartu Skor Pembiayaan Proyek Market Intelligence untuk membantu meminimalkan risiko dan memenuhi persyaratan kepatuhan dan peraturan. Hal ini termasuk memiliki: 

  • Akses ke kerangka kerja penilaian kredit yang siap pakai, transparan, dan mudah digunakan untuk pembiayaan proyek dengan metodologi yang jelas untuk melengkapi analisis arus kas.
  • Transparansi metodologis yang mengungkapkan semua faktor risiko, bobot, tolok ukur, dan algoritma penilaian.
  • Lingkup penerapan yang luas dan global, termasuk: pembangkit listrik dan proyek transmisi (misalnya, angin, hidro, biomassa, nuklir, dan termal matahari), proyek transportasi (misalnya, jalan tol, jembatan, terowongan, dan pelabuhan), proyek minyak dan gas, (misalnya, proses penyulingan/pengilangan, pipa, dan penyimpanan), kemitraan publik-swasta/proyek pembiayaan swasta (misalnya, sekolah, stadion, rumah sakit, dan museum), dan proyek umum yang tidak masuk kategori apa pun yang disebutkan di atas.
  • Kemampuan untuk mempertimbangkan faktor-faktor ESG bersama dengan analisis kredit tradisional.
  • Proses peninjauan model tahunan untuk mempertahankan kinerja tinggi, keandalan, dan granularitas.
  • Dokumentasi teknis yang menjelaskan proses analitis/statistik yang digunakan untuk mengembangkan model, mengidentifikasi data yang digunakan dalam konstruksi, dan memberikan hasil kinerja pengujian.

 

Pelatihan lokakarya implementasi dan aplikasi kartu skor, ditambah dukungan analitis dan operasional yang berkelanjutan.



[1] “AIIB Memprakirakan Lima Tren Infrastruktur Utama dalam Pemulihan Pasca-COVID", Bank Investasi Infrastruktur Asia, 13 Januari 2021.

[2] S&P Global Ratings tidak berkontribusi atau berpartisipasi dalam pembuatan skor kredit yang dihasilkan oleh S&P Global Market Intelligence. Nomenklatur huruf kecil digunakan untuk membedakan skor kredit PD S&P Global Market Intelligence dari penilaian kredit yang dikeluarkan oleh S&P Global Ratings.

Standar Baru Penilaian Pembiayaan Proyek oleh Bank

Klik disini
Learn more about Market Intelligence
Request Demo